Welcome n Benvenuto

Rabu, 21 Agustus 2013

Ulas Taktik : Taktik Menyerang Conte Hancurkan Lazio yang Statis

Selama pramusim Antonio Conte mencoba sejumlah formasi, mulai dari 3-4-3, 3-3-4, sampai kembali memakai empat bek: 4-3-3 dan 4-2-2. Hasilnya, tak maksimal.

Akan tetapi, di pertandingan Super Coppa yang digelar di Stadion Olimpico Minggu (18/82013) malam, Conte enggan kembali bereksperimen. Dan betul saja, dengan 3-5-2 yang bertahun-tahun dipatenkannya di Juventus, Bianconeriberhasil menguliti sang elang "Gli Aqquilloti" Lazio di kandangnya sendiri dengan skor telak 4-0.

Berikut starting line-up kedua tim:






Lazio terlalu berharap pada Candreva

Sayap juventus amatlah timpang antara kanan dan kiri. Conte memang terlihat ingin mengeksploitasi kelemahan barisan sayap kanan Lazio yang terlihat rapuh. Sementara di sisi kiri Lazio yang ditempati Antonio Candreva, Conte mengorbankan Kwadro Asamoah untuk tidak terlalu banyak maju ke depan, melainkan fokus menjaga Candreva.



Di laga tersebut Asamoah cukup sukses. Candreva [lihat grafik pergerakannya di babak I di atas] selalu digiringnya untuk melakukan dribling menyisir garis tepi lapangan sampai pojok tendangan sudut, bukancutting inside yang biasa ia lakukan.

Hal ini dilakukan karena Conte memerintahkan back three-nya membuat defensive line jauh di depan di luar area final third pertahanan mereka sendiri. Otomatis saat memberikan crossing ke dalam kotak penalti, Candreva sering mendapati tak ada pemain Lazio yang menyambut umpan matangnya. [Di bawah ini grafik serangan sayap kanan Lazio Babak I (bukan arah passing)]







Terlihat dari grafik serangan Lazio di posisi sayap kanan pada babak pertama. Ada 8 kali serangan di area sana yang dilakukan oleh Candreva. Dari tujuh serangan itu, hanya satu yang berbuah attempt saat ia berhasil menusuk ke dalam dan mengakhirinya dengan tembakan yang berhasil dihentukan Buffon di menit 42. 

Sementara saat dia melakukan umpan ke dalam kotak penalti, mayoritas berbuah kegagalan. Hanya satu umpan Candreva dari lebar lapangan yang bisa dikonversi menjadi percobaan mencetak gol oleh Cavanda di menit 25.

Lazio yang minim kreativitas dalam Menyerang

Lazio memang hanya terlalu mengandalkan Candreva seorang dalam melakukan serangan. Sayangnya, Candreva relatif berhasil diisolasi oleh Asamoah. Sementara Miroslave Klose gagal membuka ruang pada Hernanez atau Candreva agar bisa masuk ke dalam.

Situasi ini dipersulit oleh kemampuan Carlos Tevez dan bahkan Paul Pogba untuk ikut menutup agresifitas full back kanan Lazio, Luis Cavanda, serta Lucas Biglia, yang mengemban tugas sebagai regista.

Dengan sisi kiri [Cavendra] dan kanan [Luis Cavanda] yang terkunci, Lazio memang tak punya banyak pilihan selain langsung mengalirkan bola kepada Klose. Conte seperti membiarkan Hernanez, Biglia atau Ledesma sibuk mengalirkan pada Klose yang areanya sudah dikunci oleh trio bek Giorgio Chiellini-Alessandro Bonucci-Andrea Barzagli.

Duet Vucinic dan Tevez mengacak-acak pertahanan Lazio

Sudah menjadi kesukaan Conte untuk tak memasang pemain bertipikal central forward dalam starting line-up. Vucinic dan Tevez adalah pemain bertipikal second striker. Meski memiliki perbedaan tipikal dalam bermain, kedua pemain ini saling melengkapi. Di babak kedua, saat Juve mencetak 3 gol dalam waktu 6 menit, dua pemain ini memerankan diri sebagai false nine yang membuat barisan pertahanan Lazio kelabakan.

Terkadang mereka berdiri sejajar, terkadang juga Tevez mundur ke belakang dan Vucinic bergeser ke sayap. Namun jelas peran mereka memang bukan untuk mencetak gol, tapi membuka ruang para pemain lain menusuk ke depan. Skema ini berjalan maksimal saat Juve melakukan serangan balik. Tiga gol yang dicetak Juve semuanya berawal dari skema ini.

Seperti gol yang dicetak oleh Chiellini yang terlihat dalam chalkboard. Chiellini yang merupakan pemain bertahan bebas menusuk ke dalam, karena duo center-back Lazio, Biava dan Dias, terpancing oleh Tevez serta Vucinic yang mundur ke belakang. [Lihat grafik gol kedua Juventus berikut ini:]



Hal serupa terjadi saat gol ketiga. Seperti terlihat dalam chalkboard di bawah, terlihat peran Tevez mengecoh Dias untuk mengikutinya sementara Vucinic berhasil menarik Biava ke area sayap. Kekosongan yang berada di tengah, membuat Lichsteiner dengan mudah melakukan cutting inside sehingga tinggal berhadapan langsung dengan kiper Lazio, Federico Marchetti. [Lihat grafik gol ketiga Juventus berikut ini:]



Lichsteiner-Vidal yang dipuji, Ledesma-Radu yang dicaci

Amatlah wajar jika Lichsteiner didapuk sebagai man of the match. Selain satu gol berhasil dicetaknya, pemain Swiss itu juga berperan besar dalam terciptanya tiga gol lain timnya.

Barisan sayap kiri Lazio memang menuai sorotan yang tajam. Jika serangan Juve di sayap kiri melalui Asamoah-Tevez-Pogba selalu mentah sebelum memasuki kotak penalti, lain hal dengan sayap kanan. Hanya butuh Lichsteiner-Vidal dan Pirlo untuk mengacak-ngacak pertahanan Lazio.

Beberapa kali Lazio kehilangan bola di area ini dan fullback kiri Lazio, Stefan Radu, terlihat sering telat mundur. Di babak pertama, Senad Lullic yang mestinya turun ke belakang selalu dihalangi oleh Vidal yang memang tak terlalu agresif ke depan.

Kesimpulan

Sepertinya Juve telah belajar dari pengalaman musim lalu ketika mereka selalu kesulitan membobol gawang Marchetti. Empat gol yang dicetak dari proses serangan balik mungkin akan jadi skema baru bahwa Juve telah berubah menjadi Juve yang tak agresif dan cenderung bersabar dalam membangun serangan.

Tentu saja ini baru performa awal. Tapi di laga pembuka ini Conte sudah menjanjikan sebentuk kesegaran taktikal yang bahkan masih terasa baru bagi para fans Juventus sekali pun.

Masuknya Tevez memang membuat Conte punya opsi untuk memainkan sepakbola yang lebih cair dalam pertukaran posisi di tengah pertandingan. Kecepatan, daya tahan dan ketekunan Tevez untuk bergerak ke semua area lapangan, memungkinkan Conte merancang serangan secara lebih variatif.

Sumber : http://tinyurl.com/m86kue4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



 

© Copyright by Info and News Update Juventus FC | Template by BloggerTemplates | Blog Templates at Fifa World